Selasa, September 09, 2003

PEREMPUAN

Ketika tersebut sebuah kata perempuan, maka apa yang menyelinap di balik benakmu?
Seorang bidadari dengan rambut panjang tergerai menari demikian jelita demikian mempesona sehingga tak bisa mata mengerjap?
Seuntai biola yang indah terpajang di etalase-etalase dengan brendel harga di lehernya?
Atau,
hanya segumpal daging berjalan yang tak punya perasaan selain hanya untuk memuaskan dunia?

Mungkin,
dunia telah menyihir mahluk yang satu ini menjadi tak lebih dari hewan berharga hanya dalam kepingan uang.

Berapa banyak pengaduan berguliran dari hewan ini, kesakitan atau kemarahan dengan nada menyalahkan. Salah siapa?

Tuhan?

Lelaki?

Atau perempuan itu sendiri?

Siapa yang bisa menjawab, sebab semua pertanyaan hanya akan berakhir dengan pertanyaan yang sama. Hanya berisi gugatan!

Maka,
ketika tersebut kata perempuan, masihkah terbayang sesosok manusia ?


JANGAN LAGI CINTA

jangan dikata cinta jika terhunus belati di sisi kiri
meminta aksara setia jangan dikata cinta jika terampas
nurani terbius hewani mencari payudara mencari nafas
senggama mencari semata jangan lagi cinta jika
terhempas perempuan di sudut-sudut cuaca begumam bak
pengemis mengiris dinding-dinding nista jangan lagi
cinta jika patah sayapnya terkilir kemarau dada
nelangsa jangan lagi cinta jangan lagi cinta jangan
dikata sebab lingsut ia terkubur kaki-kaki kemunafikan
manusia jangan lagi cinta jangan katakan cinta

Puisiku Jadi Lagu